Senin, 17 Maret 2008

PEMBELAJARAN BERBASIS PTK

BAB II

PEDOMAN PELAKSANAAN PPLK II TENTANG
LATIHAN MENGAJAR BERBASIS PENELITIAN
TINDAKAN KELAS

A. Pengertian.
Sudah lebih dari sepuluh tahun, Penelitian Tindakan Kelas (yang biasa disingkat dengan PTK) dikenal dan ramai dibicarakan dalam dunia pendidikan. Dalam bahasa Inggris PTK diartikan dengan Classroom Action Research, disingkat CAR. Namanya sendiri sebetulnya sudah menunjukkan isi yang terkandung, di dalamnya. Oleh karena ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian pula yang dapat diterangkan. Pertama: Penelitian. Yang dimaksud adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
Kedua: Tindakan. Yaitu sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Ketiga: Kelas. Yaitu sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seseorang guru. Batasan yang ditulis untuk pengertian tentang kelas tersebut adalah pengertian lama, untuk melumpuhkan pengertian yang salah dan dipaharni secara luas oleh umun dengan "ruangan tempat guru mengajar". Kelas bukan wujud ruangan, tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar, kelompok orang yang sedang belajar di laboratorium, lapangan olah raga, workshop dan lain-lain.
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata tersebut, dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas. Jadi Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research), adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik pembelajaran.

Ada beberapa alasan, mengapa PTK dijadikan sebagai salah satu pendekatan dalam pelaksanaan PPLK II bagi mahasiswa Jurusan Tarbiyah STAIN Ponorogo:
1. PTK sangat kondusif untuk membuat peserta PPLK II menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya, dan menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang ia dan muridnya lakukan.
2. PTK dapat meningkatkan kinerja peserta PPLK II sehingga menjadi calon-calon guru profesional. Sebab seorang guru tidak lagi sebagai seorang praktisi yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneliti di bidangnya.
3. Dengan melaksanakan tahap-tahapan dalam PTK, peserta PPLK II mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan guru semata-mata didasarkan pada masalah aktual dan faktual yang berkembang di kelasnya.
4. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok peserta PPLK II, karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran.
5. Dengan melaksanakan PTK, peserta PPLK II menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi, berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya. Dalam setiap kegiatan, peserta PPLK II diharapkan dapat memcermati kekurangan dan mencari berbagai upaya sebagai pemecahan. Sebab seorang guru yang profesional diharapkan dapat menjiwai dan selalu "ber PTK"
B. Karakteristik PPLK II Berbasis PTK
Ditinjau dari karakteristiknya, PTK setidaknya memiliki karakteristik antara lain :
1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruktusional
2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya.
3. Peneliti sekaligus sebagai priktisi yang melakukan refleksi.
4. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik Instruksional.
5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
C. Prinsip-prinsip PPLK II Berbasis PTK
Ada 6 prinsip dalam pelaksanaan PPLK II berbasis PTK yaitu sebagai berikut :
1. Pekerjaan utama guru adalah mengajar, dan apa pun metode PTK yang diterapkannya seyogyanya tidak mengganggu komitmennya sebagai pengajar.
2. Metode pengurnpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan dari guru sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran.
3. Metodologi yang digunakan harus reliable, sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara menyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk menjawab hipotesis yang dikemukakannya.
4. Masalah program yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah yang cukup merisaukan dan bertolak dari tanggungjawab profesional.
5. Dalam menyelenggarakan PTK, guru harus selalu bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap proses dan prosedur yang berkaitan dengan pekerjaannya.
6. Dalam pelaksanaan PTK sejauh mungkin harus digunakan class room excerding prespective, dalam arti permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks kelas dan atau mata pelajaran tertentu, melainkan perspektif misi sekolah secara keseluruhan. Sebagai contoh yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah memperbaiki sekolah dan memperbaiki sistem pendidikan.






D. Tujuan dan Manfaat PPLK II Berbasis PTK

PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan meningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan. Hal itu dapat dilakukan mengingat tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara berkesinambungan. Tujuan ini "melekat" pada diri guna dalam penunaian misi profesional kependidikannya.
Manfaat yang dapat dipetik, jika peserta PPLK II melaksanakan PTK, adalah dapat meningkatkan kemampuan peserta PPLK II dalam melakukan inovasi pembelajaran, pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas, dan peningkatan profesionalisme guru.
E. Jenis PTK yang dijadikan Pedoman dalam Pelaksanaan PPLK II
Jenis PTK yang dijadikan pedoman dalam pelaksanaan PPLK II Mahasiswa Jurusan Tarbiyah STAIN Ponorogo adalah PTK PARTISIPATORI, yaitu peneliti terlibat langsung di dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian yang berupa laporan. Dengan demikian, sejak perencanaan penelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisis data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitian.

F. Logika Pelaksanaan PPLK II Berbasis PTK
PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Logika 4 (empat) tahap tersebut adalah sebagai berikut:




























G. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis PTK
Sebelum melakukan pembelajaran berbasis PTK, mahasiswa peserta PPLK II harus melakukan observasi awal untuk [1] menemukan masalah; [2] melakukan identifikasi masalah; [3] menentukan "batasan masalah"; [4] menganalisis masalah dengan menentukan faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab utama ternjadinya masalah; [5] merumuskan gagasan-gagasan pemecahan masalah dengan merumuskan "hipotesis-hipotesis tindakan" sebagai pemecahan; [6] menentukan "pilihan hipotesis tindakan" pemecahan masalah; [7] merumuskan judul perencanaan kegiatan pembelajaran Berbasis PTK.
Setelah judul perencanaan kegiatan pembelajaran Berbasis PTK dirumuskan, langkah berikutnya adalah:
1. Menyusun Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini, kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa peserta PPLK II adalah [1] membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); [2] mempersiapkan fasilitas dari sarana pendukung yang diperlukan di kelas; [3] mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai poses dan hasil tindakan.
2. Melaksanakan Tindakan (Acting).
Pada tahap ini mahasiswa peserta PPLK II harus melaksanakan tindakan yang telah dirumuskan pada RPP dalam situasi yang aktual, yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
3. Melaksanakan Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini, yang harus dilakukan mahasiswa peserta PPLK II adalah [1] mengamati perilaku siswa/siswi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran; [2] memantau kegiatan diskusi/kerjasama antar siswa/siswi dalam kelompok; [3] mengamati pemahaman masing-masing anak terhadap penguasaan materi pembelajaran
4. Melakukan Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini, yang harus dilakukan mahasiswa peserta PPLK II adalah [1] mencatat hasil observasi; [2] mengevaluasi hasil observasi; [3] menganalisis hasil pembelajaran; [4] mencatat kelemahan-kelemahan untuk dijadikan bahan memperbaiki siklus berikutnya.

Tidak ada komentar: